Smart Riding : Berkendara Motor Sport

Secara riding postur berkendara untuk semua tipe motor mirip. Namun pada motor sport ada sedikit perbedaan. Hal ini menyangkut teknik pengereman dan kopling yang ada di motor sport. 

Riding postur meliputi 7 hal, yaitu :


  1. Mata memandang luas ke depan.
  2. Bahu posisi nyaman dan tidak tegang.
  3. Siku tidak kaku.
  4. Pinggul nyaman.
  5. Posisi paha menjepit bodi.
  6. Tangan stand by di grip gas.
  7. Kaki di atas pedal dan persneling.
Pada motor sport, untuk tangan dan kak sedikit berbeda. Ada pengendara motor sport yang nyaman dengan satu atau dua jari tangan stand by di tuas rem dan kopling. Dalam posisi motor kencang maupun pelan posisi jari tangan tetap di tuas rem dan kopling. Posisi tangan yang seperti ini jika terjadi sesuatu yang membutuhkan reaksi cepat, pengereman yang dilakukan bisa kurang maksimal. Jari tangan yang ada di atas tuas rem akan dilepas dulu baru deselerasi dengan gas dikurangi. Tuas rem ditarik dan pedal rem diinjak. Makan waktu lebih lama. Atau tuas rem langsung ditarik sementara gas masih buka. Motor yang masih bekerja dengan gas besar bakal meraung-raung. Kenyamanan dan keamaan bagi pengendara dan mesin motor kurang.



Posisi tangan dan jari saat motor jalan adalah memegang erat handgrip dan gas. Dengan posisi tangan seperti ini, ketika terjadi sesuatu yang membutuhkan pengereman, teknik pengereman yang tepat akan secara reflek dilakukan. Dimana tangan yang memegang gas secara otomatis bergerak mengurangi atau deselerasi. Kecepatan mesin akan menurun.

"Setelan lari motor berkurang, jari tangan akan menarik tuas rem dan kaki kanan menginjak pedal rem. Saat motor akan berhenti baru tuas kopling ditarik dan posisi gigi persneling dikurangi," papar Fendrik Alam pembalap era 2003-2012 dan menjadi instruktur safety riding.

Demikian juga pada proses penambahan dan pengurangan gigi persneling. Pada motor bebek pemasukan gigi persneling rata-rata pedal persneling diinjak ke depan semua untuk mengurangi ke belakang. Untuk motor sport pemasukan gigi persneling pososo gigi 1 diinjak ke depan dan gigi selanjutnya diungkit ke belakang atau pedal persneling belakang diinjak.

Setelah proses persneling baik diinjak maupun diungkit, posisi kaki harus kembali stand by di atas footstep dan lurus. Kaki tidak sampai keluar melebihi bagian terluar motor. Ibu jari kaki stand by di pedal persneling. 


(Daftar Pustaka : Federal Oil Magazine, page 21, 2015-2016)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Smart Riding : Berkendara Motor Sport"

Posting Komentar