Oli mempunyai peranan yang sangat penting pada mesin motor maupun mobil. Setiap mesin memiliki karakteristik sendiri-sendiri oleh sebab itu oli pun harus disesuaikan. Saat ini banyak sekali jenis oli yang dipasarkan, baik dari merek, harga, dan tingkat kekentalannya. Tingkat kekentalan atau visikositas oli ini penting untuk diperhatikan karena setiap mesin berbeda-beda. Sebenarnya untuk mengetahui kekentalan oli pelumas caranya sangat mudah, yakni dengan membaca kode yang tercantum pada botol kemasan.
Pada botol kemasan oli pelumas tertulis SAE atau Society of Automotif Engineers yakni standar tingkat kekentalan oli pelumas pada suhu tertentu. Dibelakang SAE diikuti dengan kode misalnya SAE 20W-50. Kode 20W (winter) tersebut berarti pada suhu terendah tingkat kekentalan oli adalah 20 sedangkan pada suhu maksimum (panas) tingkat kekentalan oli adalah 50. Begitu juga dengan 15W-50 yang berarti pada suhu terendah oli tingkat kekentalan 15 dan pada suhu maksimum tingkat kekentalan oli sebesar 50.
Sebagai contoh untuk sepeda motor lawas misalnya tahun 2000-an biasanya membutuhkan oli dengan visikositas tinggi yakni SAE 20W-50. Sementara untuk motor-motor jenis baru membutuhkan oli dengan visikositas rendah. Ini dikarenakan clerance mesin masih sempit sehingga butuh pelumas yang lebih encer. Untuk motor-motor baru, bisa menggunakan oli dengan SAE 10W-40. Jika dipaksakan menggunakan oli yang kental, imbasnya mesin menjadi berat.
Selain SAE, pada oli pelumas merek tertentu juga menggunakan kode API Service atau American Petroleum Institute. Sebagai contoh misalnya 10W-40 API SJ. Kode S menunjukan bahwa oli tersebut untuk mesin bensin. Sedangkan huruh kedua (J) menunjukan waktu produksi. Artinya semakin baru oli maka huruf kedua akan semakin jauh dari A. Sebagai contoh untuk kode SJ maka lebih baru dengan kode SI.
Sekarang sudah bisa kan menentukan mana oli yang tepatbuat dipakai di motor kesayanganmu? Semoga bermanfaat ya..
0 Response to "Cara Membaca Kode Oli Sesuai Kebutuhan Mesin Motor"
Posting Komentar